Keseimbangan merupakan kata kunci pada setiap tank, dalam hal ini, pada ekosistem tertutup yang terjadi pada sebuah planted tank, atau pun aquascape. Untuk membuat sebuah keseimbangan yang tepat, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga, dapat dikatakan cukup banyak yang menyerah dalam membuat atau pun mempertahankan sebuah keseimbangan.
Keseimbangan di sini, terbagi menjadi dua aliran, yakni low tech (yang merupakan hasil adaptasi dari konsep yang dikembangkan oleh Diana Walstad) dan high tech (berisikan peralatan yang lengkap). Kedua aliran tersebut membutuhkan sebuah keseimbangan yang pas, baik secara ekosistem, maupun 'suntikan' CO2, nutrient, atau pun lighting yang seimbang.
Ya, dalam keseimbangan di sini, dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu:
- Lighting
- CO2
- Nutrient
- Filtration & Water Flow Rate
Ketiga faktor utama di atas, memiliki perannya masing-masing dalam menunjang sebuah ekosistem, baik itu secara langsung, maupun tidak langsung. Mengapa tidak langsung? Karena setiap faktor memiliki peranannya tersendiri yang secara otomatis membantu terbentuknya ekosistem itu sendiri, dimulai dari pembentukan bakteri, hingga terjadinya proses reduksi.
Kembali pada point utama mengenai keseimbangan, ketiga faktor tersebut harus dapat diseimbangkan antara satu dengan yang lainnya, misalnya : apabila anda menginginkan kecepatan yang signifikan untuk pertumbuhan tanaman, maka ketiga faktor tersebut harus diberikan dalam kuantitas dan kadar yang tinggi, dan begitu juga sebaliknya. Mengapa demikian? karena, apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan terjadi algae bloom, yang mana, mungkin akan mengganggu proses fotosintesis, atau pun hal lainnya yang dapat mengganggu ekosistem.
Lalu, mengenai faktor tambahan, yakni Filter dan arus air.
Filter sangatlah berperan untuk membantu terbentuknya koloni bakteri yang sangat berperan dalam terbentuknya ekosistem, sedangkan arus air digunakan untuk membantu pertumbuhan akar yang lebih kuat, proses pelarutan CO2 serta pemerataan CO2 ke seluruh bagian tank, pemerataan nutrisi baik yang diberikan secara langsung, atau pun yang terbentuk dari hasil proses nitrifikasi atau pun reduksi, serta pembentukan surface aggitation yang mencegah terbentuknya koloni bakteri yang berupa lapisan protein, sehingga memperlancar terjadinya proses pertukaran udara dalam air.
Untuk mencapai sebuah keseimbangan pada sebuah tank, diperlukan trial & error hingga berhasil. Semua rumus atau pun aturan, dibuat hanya untuk dijadikan tolak ukur saja, bukan aturan permanen yang harus ditepati dan dipatuhi. Tapi bukan berarti anda dapat terus menerus melanggar atau pun mengubah konsep atau aturan yang ada, karena setiap tanaman, ekosistem, dll, pasti ada batasnya.
Suhu / Temperatur
Walaupun terlihat sepele, namun tidaklah demikian. Temperatur sangat berperan penting dalam aquascape, terutama pengaruh pada tanaman dan bacteria cycle. Pada suhu rendah <25 C, CO2 lebih mudah larut, namun sebaliknya, NH3 cenderung mengendap di dasar yang dapat mengakibatkan berbagai macam algae, sedangkan pada suhu tinggi >28 C, O2 lebih mudah larut, NH3 dapat cycling dengan sempurna oleh bakteri, namun tanaman memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi. Sehingga dibutuhkan faktor pendukung yang lebih.
Lalu, bagaimana agar bisa saling bekerjasama? beberapa merk termometer, menandai produk mereka bahwa 26-28 C merupakan suhu yang ideal, hal tersebut dapat dikatakan benar adanya, karena selain tanaman dapat tumbuh dengan optimal, keseluruhan ekosistem pun tidak terganggu.
|
No comments:
Post a Comment