Tuesday 24 June 2014

Arti dan Manfaat Pupuk Makro dan Pupuk Mikro


Setiap tanaman mempunyai kebutuhan pupuk / unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangannya dengan jumlah kebutuhan yang berbeda – beda berdasarkan jenis tanaman dan kondisi lingkungannya. Secara umum pupuk dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu pupuk makro dan pupuk mikro, yang bisa diperjelas seperti berikut :
Pupuk makro
Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar. Beberapa unsur hara ini diantaranya : Nitrogen (N), Phospat (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S).
Pupuk mikro Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif kecil. Unsur hara ini diantaranya : Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo),  Tembaga/cuprum (Cu), Seng (Zn), Cobalt (Co), Natrium (Na), Silikon (Si), Nikel (Ni), dan Klor (Cl)
Fungsi masing – masing unsur hara :
Nitrogen ( N )
- Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
- Berfungsi untuk sintesa klorofil, asam amino dan protein dalam tanaman
- Merangsang pertumbuhan vegetatif  seperti batang dan daun
Gejala defisiensi / kekurangan unsur N  :
- Pertumbuhan lambat / kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati



Phospat ( P )
- Berperan terhadap pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman
- Merangsang pembungaan dan pembuahan
- Merangsang pertumbuhan akar
- Merangsang pembentukan biji
- Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
Gejala defisiensi / kekurangan unsur P :
Pembentukan buah dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
Kalium ( K )
- Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
- Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
Gejala defisiensi / kekurangan unsur K :
Batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
Magnesium (Mg)
- Berperan dalam transportasi enzim
- Komponen inti pembentukan klorofil dan enzim
- Berperan dalam sintesis protein
Gejala defisiensi Mg :
Terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman. Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun muda.
Kalsium (Ca)- Berperan dalam pertumbuhan sel
- Menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel
- Berperan sangat penting pada titik tumbuh akar
- Berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel, dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.
Gejala kekurangan kalsium :
Terjadi perubahan bentuk daun, mengeriting, kecil, dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak kekar.  pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu, dan berakibat penyerapan hara terhambat. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium.
Belerang (S)- Berperan dalam  pembentukan asama amino sistin, sistein dan metionin.
- Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman
Gejala defisiensi S :
- Menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen
- Menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar
- Pada daun muda  warna daun  menguning  ( Penurunan kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada tanaman yang mengalami kahat S )
- Terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut
Ferrit / besi (Fe)
-  Berperan dalam pembentukan klorofil,
- Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan
- Sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk beberapa enzim
Gejala kekurangan Fe :
- Gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa
- Daun muda tampak putih karena kurang klorofil
- Terjadi karena kerusakan akar
Tembaga / Cupprum (Cu)
- Berperan sebagai aktfiator enzim dalam proses penyimpanan cadangan makanan,
- Katalisator dalam proses pernapasan dan perombakan karbohidrat, – Salah satu elemen dalam proses pembentukan vitamin A dan secara tidak langsung berperan dalam pembentukan klorofil
Gejala kekurangan Cu :
- Daun berwarna hijau kebiruan ,
- Tunas daun menguncup dan tumbuh kecil
- Pertumbuhan bunga terhambat.
Seng / zink (Zn) :
- Sebagai katalisator dalam pembentukan protein
- Mengatur pembentukan asam yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman
Gejala kekurangan Zn :
Dapat menyebabkan klorosis, ruas pada bagian pucuk lebih pendek, pembentukan bakal buah terhambat atau tanaman tidak dapat sama sekali berbuah, pembentukan warna kuning diantara tulang daun.kemudian diikuti kematian pada jaringan daun, ukuran menjadi lebih kecil, sempit dan menebal.
Molibdenum (Mo)
- Berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk pembentukan protein
- Menjadi komponen pembentuk enzim pada bakteri bintil akar tanaman.
Gejala kekurangan unsur Mo :
Daun berubah warna keriput dan melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti
Klorida (Cl)
- Berperan dalam proses fotosintesis
- Pengaturan tekanan osmosis didalam sel tanaman.
Gejala kekurangan Cl :
Pertumbuhan akar yang tertekan, daun layu dan berwarna kuning.
Boron (B)
- Berperan dalam pembentukan dinding sel
- Pembentukan buah, pembentukan titik tumbuh
Gejala Defisiensi B :
Daun dengan tanda-tanda yang mengering dan kurus, ujung daun menjadi coklat, apabila temperatur tinggi dan tanaman kekurangan B dapat menyebabkan kelopak bunga menjadi pecah (calyx splinting) atau dapat juga sebagai akibat perbedaan temperatur udara siang dan malam terlalu tinggi (lebih dari 10°C), pertumbuhan rata-rata tanaman merosot, pertumbuhan kerdil dengan ruas-ruas yang pendek dan dapat juga berhenti pertumbuhannya, batang dari tanaman kaku menjadi pecah-pecah/retak.
Mangan (Mn)
- Berfungsi dalam pembelahan sel dan di gunakan dalam proses pernapasan dan fotosintesis.
Gejala Defisiensi Mn :
Daun akan tampak berwarna gelap dan muda, perkembangan kuncup akan mengalami kegagalan, dan pertumbuhan tanaman terhambat.
Cobalt (Co)
Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt dapat digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).
Natrium (Na)
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan menutupnya stomata.
Silicon (Si)
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel yaitu kaku atau elastis.
Nikel (Ni)
Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi urease (enzim yang berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk proses perombakan urea). Pada tanaman tingkat rendah, sebagai kofaktor beberapa enzim. Perannya dapat digantikan dengan  Seng (Zn) dan Besi (Fe).
Pustaka :
Lahuddin, M. 2007. Aspek Unsur Mikro dalam Kesuburan Tanah. Medan: USU
Notohadiprawiro, T. 1990. Farming Acid Mineral Soils for Food Crops : an Indonesian Experience. Dalam : E. T. Craswell and E. Pusparajah (eds). Management of Acid Soils in the Humid Tropics of Asia. ACIAR. Monograph. No. 13: 62- 68.
Widjaja – Adhi, IP.G. 1996. Penggunaan uji tanah dan analisa daun sebagai dasar rekomendasi pemupukan. Dalam Pelatihan Optimalisasi Pemupukan Proyek Pembinaan Kelembagaan Litbang Pertanian bekerjasama dengan Faperta IPB, Bogor, 19-31 Januari 1996
|

No comments:

Copyright © 2013. Aquascape Design - All Rights Reserved
Re-Design by ArtBAG, Design n Tech | Published by Aquascape Design