Dimensi 100 cm x 50 cm x 50 cm
Saya membeli 3 ekor ikan Discus diawal bulan Agustus 2011. Jenisnya ialah seekor Redmelon Discus yang dipasok langsung dari Medan - Sumatera Utara, dan sepasang Leopard Discus yang saya peroleh dengan harga relatif murah di Pasar Ikan Hias - Sumenep Jakarta Pusat. Redmelon berhasil saya dapatkan dengan harga Rp. 200.000/ekor dari harga awal yang dipatok Rp. 300.000/ekor dengan ukuran kurang lebih satu handphone Blacberry. Ikan ini saya pesan dari kaskus.com dan ternyata memiliki toko di daerah Grogol - Jakarta Barat dan dari paket yang mereka berikan memang benar tertera ikan ini dikirim dari Medan - Sumatera Utara ke Jakarta. Ikan yang dibiakkan dari daerah Batam, Medan dan Singapore menurut hobiis yang berpengalaman merupakan Discus yang terbaik dari segi fisik. Seekor ikan Discus dapat dinyatakan indah dan mahal harganya apabila badannya berbentuk bundar bulat persis seperti roda cakram. Jadi bentuk fisik hendaknya yang paling dahulu diperhatikan sebelum memilih motif batik dibadan ikan. ( Tentu saja dengan tidak mengabaikan selera masing- masing hobiis dan kesehatan si ikan )
Sedangkan sepasang Leopard Discus saya dapatkan dengan harga cukup murah, sekitar Rp. 100.000/ekor dengan ukuran sama dengan kotak rokok. Ikan ini saya peroleh dari Pasar Ikan Hias Sumenep - Jakarta Pusat. Bentuk ikannya tidak bundar sekali seperti roda cakram yang diidam- idamkan hobiis, tetapi agak berbentuk cenderung segitiga, namun sebagai pemula, supaya enggak shock kalau ikan mahal saya mati, saya memilih aman untuk mencoba dari yang paling sesuai budgetnya dikantong saya.
Sepasang Leopard Discus pilihan saya
Seekor Redmelon Discus pilihan saya
Memelihara ikan Discus dalam Aquascaping
Google.com menginformasikan kepada saya, bahwa ikan Discus adalah jenis yang terentan terkena berbagai virus dan bakteri yang apabila sekali terjangkit, harus segera dikarantina serta diganti airnya 85% ( maksimal ). Jadi sesungguhnya saya agak nervous memelihara ikan Discus saya didalam Aquascape Tawar yang sudah sukses saya pelihara selama 2 tahun belakangan ini, sebab apabila jika iya benar ikan discus saya terinfeksi nanti suatu hari, akan repot jadinya bagi saya untuk membersihkan keseluruhan akuarium guna membersihkan bakteri dan virusnya. Tapi toh saya memberanikan diri untuk mencoba. Saya cukup rajin mengurus akuarium dan jarang lalai dalam perihal membersihkan serta mengganti air.
Saya mengganti air akuarium saya ( foto terpampang dibagian paling atas ) sebanyak 60% setiap seminggu sekali, saya memilih waktu siang hari, sebab suhu air tersebut adalah yang paling ideal bagi ikan Discus yang nyaman dengan suhu hangat ketika kita mengganti air.
Selain daripada dimaksudkan untuk membersihkan akuarium dari kotoran ikan yang mengendap, pergantian air secara rutin juga untuk memastikan tumbuhan yang hidup didalam akuarium mendapat pasokan Co2 yang dimanfaatkan tumbuhan untuk tumbuh dan memaksimalkan proses fotosintesis mereka. Saya tidak menggunakan tabung Co2 untuk memasok suplai kebutuhan tumbuhan saya, sehingga mengganti air secara rutin sebanyak 40% - 60% terbukti ampuh selama 2 tahun saya melakukan ini.
Selain itu saya juga rajin menambahkan pupuk cair yang berkualitas agar tumbuhan saya tetap tumbuh maksimal, tidak menguning, dan tidak mati sehingga harus repot menggantinya dengan yang baru meskipun harga tumbuhan air tawar relatif murah dan terjangkau. Saya menggunakan jenis tumbuhan Anubias yang terkenal kuat dan tidak mudah mati. Anubias tersebut saya ikat dengan benang disebuah bongkahan kayu bakau yang lazim digunakan hobiis untuk mendekor akuarium air tawar.
Anubias sebagai tumbuhan hias bersama Ikan Discus
Anubias menurut pendapat pribadi saya, merupakan tumbuhan air yang paling cocok untuk dipelihara dalam akuarium air tawar bersama dengan kelompok ikan Discus karena mudah dibersihkan dan diangkat dari permukaan air apabila jika suatu hari anda harus membersihkan keseluruhan akuarium dari virus dan bakteri yang kerap menyerang ikan Discus kesayangan anda. Ia juga akan tumbuh dengan baik dan subur didalam suhu air yang relatif hangat : 25 derajat celcius - 30 derajat celcius, syaratnya adalah rajinlah memberikan pupuk cair agar tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang.
Jenis pupuk cair pilihan saya adalah Macro-Gro buatan negara Belanda. Pupuk jenis ini terbagi 2 : yang berwarna merah untuk digunakan setiap hari dan yang berwarna hijau untuk digunakan setiap kali anda mengganti air akuarium. Pupuk cair ini mudah ditemukan di toko- toko ikan hias lokal. Perhatikan tanda expired yang tertera. Jangan dibeli apabila segel rusak dan tidak mencantumkan tanggal expired. Kenakalan beberapa penjual pupuk cair ini bisa menyebabkan malapetaka bagi akuarium anda apabila anda tidak teliti. Jangan lupa bahwa pupuk cair ini mengandung bahan kimia sehingga berbahaya apabila rusak dan perhatikan cara pemakaian sesuai petunjuk yang tertera.
Pupuk cair Macro-Gro pilihan saya
Makanan dan trik mengganti makanan bagi ikan Discus
Lazimnya ikan Discus mengkonsumsi jentik nyamuk ( encuk ), kutu air atau cacing darah. Jika anda jijik dengan ketiga organisme diatas, maka anda bisa memilih yang sudah dibekukan atau menggantinya dengan pelet.
Ikan Discus membutuhkan protein dalam jumlah cukup tinggi agar dapat tumbuh maksimal dan menghasilkan warna yang kontras dan mengeluarkan motif batik ditubuhnya.
Umumnya ikan Discus yang kita beli di toko- toko, sudah terbiasa mengkonsumsi cacing beku atau jenis makanan beku lainnya. Mereka sudah terbiasa karena sang penjual pastinya ingin mengeluarkan warna terbaik dari sang ikan agar mudah laku dan bisa dipatok dengan harga tinggi. Jadi ikan Discus sudah terbiasa dan tidak akan menolak jenis makanan beku apabila ikan yang anda beli sehat, dan tidak mengalami stress. Namun banyak kasus yang sering terjadi adalah makanan beku yang kita berikan ternyata tidak steril karena ketika sebelum dibekukan dan dijual, cacing- cacing ini berasal dari air yang kotor sehingga ikutan beku dalam paket makanan dan menjadi bakteri serta virus yang akan menyerang tubuh dan insang Discus begitu bakteri ini berakumulasi dalam air akuarium anda serta melipat gandakan jumlah teman- teman bakteri dan virus menyebalkan ini.
Makanan beku berupa cacing darah yang saya jelaskan
Cacing darah beku jika dicairkan dalam air
Anda bisa melakukan langkah preventif dengan rajin mengganti air sebanyak 60% setiap minggu untuk mencegah agar bakteri ini untuk sempat berkembang biak dalam akuarium, pastikanlah kotoran- kotoran dari ikan terangkat maksimal, gosok juga kaca anda dengan sponge agar bakteri yang menempel pada kaca hanyut dalam air dan masuk kedalam filter dan gunakanlah lampu penerang bercahaya Kelvin sebagai pengganti cahaya matahari untuk mematikan kuman, virus dan bakteri berbahaya lainnya.
Jadwal mengganti air dan metode diatas ini terbukti efektif dan sangat direstui oleh hobiis berpengalaman. Saya pribadi memilih melatih Discus saya agar cepat mau makan makanan yang berupa pelet sehingga saya tidak perlu ketakutan akan epidemik dari virus serta bakteri yang terkontaminasi dalam makanan beku. Banyak sekali pelet berkualitas dengan merek berbeda- beda dan variatif harganya untuk menunjang ikan yang sehat dan mampu menghasilkan warna maksimal pada tubuh sang ikan. Pilihan saya untuk bulan pertama ialah merek Tetrabits Complete buatan Jerman. Komposisi pelet ini paling ideal bagi Discus yang baru saja anda beli karena menu dalam sebutir pelet relatif seimbang bagi tumbuh kembang sang ikan dan mengandung Bioactive agar ikan mempunyai imun terhadap penyakit- penyakit berbahaya. Untuk mempercepat pertumbuhan atau untuk menghasilkan warna luar biasa pada tubuh ikan Tetra menawarkan beberapa produk lainnya yang diformulasikan khusus bagi tubuh ikan Discus.
Tetrabits Complete adalah pilihan pertama saya
Tetra Prima untuk tumbuh pesat serta berkembang biak
Tetra Colorbits adalah makanan lanjutan untuk memaksimalkan warna ikan Discus
Mohon untuk memastikan agar anda tidak memberi makanan terlalu banyak kepada ikan ( baik makanan beku maupun pelet ) - terutama pelet. Sebab ikan hias mempunyai kebiasaan untuk terus menyantap makanan yang kita berikan dengan lahap, sehingga kita mengira makannya belum cukup, padahal hal ini menyebabkan kematian mendadak pada ikan sebab kantung perut ( pencernaannya ) menjadi pecah karena kebanyakan makan. Cobalah merendam beberapa butir kecil pelet kedalam segelas air, lalu tinggalkanlah selama 1-2 jam lalu perhatikan pelet yang anda rendam. Ukurannya akan menjadi 3-5 kali lipat ukuran semula! Itulah yang menyebabkan pecahnya perut ikan dan menewaskannya! Jadi berilah ikan kesayangan anda makanan secara bijaksana.
Trik agar ikan mau menyantap Tetrabits ( Pelet ) padahal biasanya makanan beku :
Campurkan sedikit makanan beku dengan Tetrabits yang dihaluskan kedalam setengah gelas air. Tunggu beberapa menit sampai Tetrabits nya mengembang dan menyerap bau dari makanan beku. Lalu segera masukkan kedalam akuarium agar ikan bingung memilih yang mana ketika makanan tersebut larut dalam akuarium dan tidak mempunyai pilihan agar main langsung santap saja baik itu Tetrabits maupun makanan beku ( cacing beku ).
Setelah mencicipi rasa Tetrabits ia akan mulai membiasakan diri dan mulai mengerti bahwa itu adalah makanan baginya. Ikan mungkin masih menolak atau ditelan tapi dimuntahkan kembali. Hal ini wajar mengingat ini adalah jenis pakan baru baginya. Ulangi secara rutin dan sabar. Dalam waktu kurang dari seminggu dijamin ikan anda akan mulai terbiasa mengkonsumsi Tetrabits atau pelet apapun yang anda berikan.
Tips bagi mereka yang tidak menggunakan water heater dalam akuarium :
Akuarium saya tidak menggunakan water heater, tetapi saya mengatur sedemikian rupa sehingga air dalam akuarium saya bertahan di 28 derajat celsius pada siang hari dan 27 derajat celcius pada malam hari setiap hari secara stabil.
Saya juga tidak mempunyai alat pengatur Ph atau keasaman air, sehingga saya mengandalkan ikan Angelfish atau Manfish sebagai polisi hansip untuk memperingatkan saya jika Ph saya ada yang salah. Ikan Manfish dan Angelfish terkenal paling rapuh terhadap perubahan Ph atau keasaman, jadi jika Manfish atau Angelfish saya mendadak bengong, saat itulah saya akan sibuk menyelamatkan Discus saya dengan mulai mengecek akuarium saya dari A - Z.
Ketiga ikan Discus saya yang asli dan bukan berasal dari gambar internet
Berikut saya masukkan kronologi cara ikan Discus beradaptasi supaya hobiis pemula enggak parno sama kesehatan ikannya dan panik lalu kena serangan jantung karena ketakutan ikan mahalnya mati mendadak. Hehehehehe .....
Hari 1 : Adaptasikan suhu dengan cara memasukkan ikan yang masih terbungkus plastik kedalam air akuarium selama 15- 20 menit. Buang 50% air dalam plastik dan masukkan ikan serta air dalam plastik kedalam akuarium dengan lembut. Ikan akan pasif pada awal berkenalan dengan rumah barunya dan mencari tempat yang tidak terlalu terang. Jangan diberi makan dahulu. Pastikan tidak ada ikan penggangu dalam akuarium. Biarkanlah mereka beristirahat.
Hari 2 : Ikan masih pasif tetapi menunjukkan respon kesehatan yang baik dalam berenang. Jika terdapat lebih dari seekor ikan, mereka akan selalu berkerumun bersama dan hilir mudik dalam kelompok. Ini adalah ciri asli ikan Discus. Anda justru harus waspada jika ada ikan Discus yang memilih menyendiri dan tidak bergabung bersama kawan- kawannya. Mungkin ikan tersebut sakit sehingga perlu dirawat, tapi jangan terburu- buru dalam mengambil keputusan, kemungkinan besar ikan tersebut masih stres atau terintimidasi oleh ikan yang lebih besar sehingga takut. Sebaiknya ikan tidak diberi makan terlebih dahulu.
Hari 3 : Mulai lapar dan sesekali mematok dasar akuarium dari sisa- sisa makanan yang bisa ia dapatkan. Anda boleh mulai memberi mereka makanan. Makanan beku ataupun pelet, pilihannya berada ditangan anda. Jangan panik jika mereka belum mau makan. Cobalah dengan makanan beku berupa cacing beku terlebih dahulu sebelum anda memaksanya memakan pelet. Bau dari cacing beku yang mencair dalam air akan merangsang ikan agar mau makan.
Hari 4 : Mulai biasakan mengatur jam- jam untuk diberi makanan. dan mulailah mengadaptasikan jenis makanan apapun pilihan makanan yang anda tentukan untuk berikan. Seharusnya ikan mulai aktif hilir mudik dengan tenang dan kalem. Jaga kualitas air serta pakan mereka maka ikan akan tumbuh sehat, memiliki warna dan motif tubuh yang menarik serta sehat dan jauh dari penyakit.
Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat menikmati keindahan dari ikan Discus dalam dekorasi tanaman hias pilihan anda ....
No comments:
Post a Comment